Cari Blog Ini

Jumat, 08 Juni 2012

"Neraka" Grup B Mulai Membara


VIVAbola - Grup B yang disebut sebagai 'pot neraka' di Piala Eropa 2012 akan mulai 
bertanding Sabtu, 9 Juni 2012. Partai pertama akan mempertemukan Belanda dengan 
Denmark, baru kemudian berselang beberapa jam duel panas antara dua rakasasa 'benua 
biru' Jerman dan Portugal akan dihelat.

Poin maksimal sudah pasti jadi incaran keempat tiga yang turun bertanding itu. Mereka 
sama-sama ingin meraih modal bagus di laga pembuka demi melapangkan jalan lolos ke 
putaran selanjutnya.


De Oranje lebih diunggulkan untuk partai melawan Denmark. Acuan paling sederhana untuk 
persoalan itu adalah materi pemain yang dimiliki masing-masing tim.

Belanda dihuni oleh sejumlah pemain top seperti Mark van Bommel, Arjen Robben dan 
Wesley Sneijder. Sementara tim Dinamit hanya mengandalkan penggawa kelas dua Eropa 
macam Simon Kjaer, Thomas Kahlenberg serta bintang belia Christian Eriksen.

Sedangkan di pertandingan lain Portugal sudah lebih dulu menyadari posisinya 
sebagaiunderog saat berjumpa Jerman. "Orang-orang mungkin mengkritik kami dan 
mengatakan Jerman lebih baik, tapi kami akan menunggu pertandingan Sabtu nanti untuk 
menunjukkan kemampuan kami," ujar bek  Bruno Alves.


Denmark Manfaatkan 'Mata-mata' di Belanda
Denmark boleh tidak diunggulkan saat menghadapi Belanda karena perbedaan materi 
pemain yang lumayan mencolok. Tapi patut diingat bahwa Denmark punya mata-mata di 
Belanda.

Tiga pemain dalam skuad mereka sekarang tercatat berlaga di Eredivisie, Simon Poulsen (AZ 
Alkmaar), Nicklas Pedersen (FC Groningen) dan Christian Eriksen (AFC Ajax). Belum lagi 
pemain veteran Dennis Rommedahl yang sudah bolak-balik bermain di kompetisi negeri 
Kincir Angin itu.

Pengalaman sepakbola mereka di sana jelas membawa keuntungan besar bagi Denmark. 
Banyak sedikit mereka sudah tentu paham bagaimana permainan calon lawan serta karakter 
pemain-pemainnya.

Hanya saja, Denmark di pertandingan nanti akan tersandung kendala absennya Christian 
Poulsen. Kapten tim yang sarat pengalaman tampil di kancah Eropa tersebut mengalami 
cedera. Itu menjadi kehilangan besar buat Denmark karena selama ini Poulsen lah yang 
menjadi janderal di lapangan tengah tim.

"Jika bisa memilih saya ingin bermain setiap saat. Di pertandingan nanti saya hanya 
membantu dari bangku cadangan. Daniel Agger akan tampil sebagai kapten," kata Poulsen.

Jurus Jerman Matikan Ronaldo
Topik utama duel Jerman versus Polandia adalah upaya Der Panzer mematikan pergerakan 
Cristiano Ronaldo. Tanpa bermaksud mengecilkan kontribusi pemain-pemain lain, tapi tetap 
tidak bisa dipungkiri bahwa penyerang Real Madrid tersebutlah yang paling punya potensi 
menggedor pertahanan anak-anak asuh Joachim Loew.

Modal 46 golnya di La Liga musim lalu membuktikan betapa tajamnya Ronaldo. Karena itu 
Loew mengaku sudah menyiapkan taktik khusus untuk meredam sepak terjangnya.

"Saya memprediksi akan ada permainan terbuka. Kedua tim ingin memenangi pertandingan. 
Kami tidak akan berspekulasi, tetapi mengantisipasi. Portugal mampu bermain sangat cepat 
dengan cara teknis," kata Loew.

"Ronaldo sangat baik dalam berlari menusuk ke dalam, jadi kami harus menutup jalur yang 
dilewatinya. Kami harus saling membantu, tapi ini tidak berarti kami akan memerintahkan 
dua orang untuk menjaga satu pemain tertentu," lanjutnya.

Pelatih yang kerap disapa 'Jogi' itu mengaku akan memerintahkan seorang pemain untuk 
mengawal Ronaldo secara khusus. Kapten Philipp Lahm disebut-sebut menjadi kandidat 
utama untuk menyandang tugas berat itu.

Sebagai imbasnya Lahm juga harus rela digeser menjadi bek kiri, padahal biasanya bermain 
di sisi kanan, di partai perdana Jerman.

"Lahm akan bermain kiri. Saya sudah bicara padanya dan tim percaya dia mampu 
menjalankan tugas tersebut," ungkap Loew.

Dengan strategi yang telah dipersiapkan masak-masak, Jerman begitu percaya diri bisa 
mematikan Ronaldo sekaligus menundukkan Portugal. Apalagi pada pertemuan terakhir di 
Piala Eropa 2008 silam, mereka sudah pernah melakukannya.

“Kami pernah berhasil menghentikannya di pertemuan terakhir. Dia memang sangat cepat 
dan ahli dalam melakukan tipu daya. Tapi kami terlatih untuk menghentikannya,” ujar Per 
Mertesacker.

Sementara Portugal sendiri mencoba menampik anggapan Jerman bahwa mereka hanya 
bergantung pada seorang Ronaldo. "Kami punya pemain top di setiap lini, jadi siapapun 
yang terpilih untuk bermain akan tampil bagus dan memberikan yang terbaik," ujar Bruno 
Alves.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar