VIVAbola - Grup B yang disebut sebagai 'pot neraka' di Piala Eropa 2012 akan mulai
bertanding Sabtu, 9 Juni 2012. Partai pertama akan mempertemukan Belanda dengan
Denmark, baru kemudian berselang beberapa jam duel panas antara dua rakasasa 'benua
biru' Jerman dan Portugal akan dihelat.
Poin maksimal sudah pasti jadi incaran keempat tiga yang turun bertanding itu. Mereka
sama-sama ingin meraih modal bagus di laga pembuka demi melapangkan jalan lolos ke
putaran selanjutnya.
De Oranje lebih diunggulkan untuk partai melawan Denmark. Acuan paling sederhana untuk
persoalan itu adalah materi pemain yang dimiliki masing-masing tim.
Belanda dihuni oleh sejumlah pemain top seperti Mark van Bommel, Arjen Robben dan
Wesley Sneijder. Sementara tim Dinamit hanya mengandalkan penggawa kelas dua Eropa
macam Simon Kjaer, Thomas Kahlenberg serta bintang belia Christian Eriksen.
Sedangkan di pertandingan lain Portugal sudah lebih dulu menyadari posisinya
sebagaiunderog saat berjumpa Jerman. "Orang-orang mungkin mengkritik kami dan
mengatakan Jerman lebih baik, tapi kami akan menunggu pertandingan Sabtu nanti untuk
menunjukkan kemampuan kami," ujar bek Bruno Alves.
Denmark Manfaatkan 'Mata-mata' di Belanda
Denmark boleh tidak diunggulkan saat menghadapi Belanda karena perbedaan materi
Denmark boleh tidak diunggulkan saat menghadapi Belanda karena perbedaan materi
pemain yang lumayan mencolok. Tapi patut diingat bahwa Denmark punya mata-mata di
Belanda.
Tiga pemain dalam skuad mereka sekarang tercatat berlaga di Eredivisie, Simon Poulsen (AZ
Alkmaar), Nicklas Pedersen (FC Groningen) dan Christian Eriksen (AFC Ajax). Belum lagi
pemain veteran Dennis Rommedahl yang sudah bolak-balik bermain di kompetisi negeri
Kincir Angin itu.
Pengalaman sepakbola mereka di sana jelas membawa keuntungan besar bagi Denmark.
Banyak sedikit mereka sudah tentu paham bagaimana permainan calon lawan serta karakter
pemain-pemainnya.
Hanya saja, Denmark di pertandingan nanti akan tersandung kendala absennya Christian
Poulsen. Kapten tim yang sarat pengalaman tampil di kancah Eropa tersebut mengalami
cedera. Itu menjadi kehilangan besar buat Denmark karena selama ini Poulsen lah yang
menjadi janderal di lapangan tengah tim.
"Jika bisa memilih saya ingin bermain setiap saat. Di pertandingan nanti saya hanya
membantu dari bangku cadangan. Daniel Agger akan tampil sebagai kapten," kata Poulsen.
Jurus Jerman Matikan Ronaldo
Topik utama duel Jerman versus Polandia adalah upaya Der Panzer mematikan pergerakan
Cristiano Ronaldo. Tanpa bermaksud mengecilkan kontribusi pemain-pemain lain, tapi tetap
tidak bisa dipungkiri bahwa penyerang Real Madrid tersebutlah yang paling punya potensi
menggedor pertahanan anak-anak asuh Joachim Loew.
Modal 46 golnya di La Liga musim lalu membuktikan betapa tajamnya Ronaldo. Karena itu
Loew mengaku sudah menyiapkan taktik khusus untuk meredam sepak terjangnya.
"Saya memprediksi akan ada permainan terbuka. Kedua tim ingin memenangi pertandingan.
Kami tidak akan berspekulasi, tetapi mengantisipasi. Portugal mampu bermain sangat cepat
dengan cara teknis," kata Loew.
"Ronaldo sangat baik dalam berlari menusuk ke dalam, jadi kami harus menutup jalur yang
dilewatinya. Kami harus saling membantu, tapi ini tidak berarti kami akan memerintahkan
dua orang untuk menjaga satu pemain tertentu," lanjutnya.
Pelatih yang kerap disapa 'Jogi' itu mengaku akan memerintahkan seorang pemain untuk
mengawal Ronaldo secara khusus. Kapten Philipp Lahm disebut-sebut menjadi kandidat
utama untuk menyandang tugas berat itu.
Sebagai imbasnya Lahm juga harus rela digeser menjadi bek kiri, padahal biasanya bermain
di sisi kanan, di partai perdana Jerman.
"Lahm akan bermain kiri. Saya sudah bicara padanya dan tim percaya dia mampu
menjalankan tugas tersebut," ungkap Loew.
Dengan strategi yang telah dipersiapkan masak-masak, Jerman begitu percaya diri bisa
mematikan Ronaldo sekaligus menundukkan Portugal. Apalagi pada pertemuan terakhir di
Piala Eropa 2008 silam, mereka sudah pernah melakukannya.
“Kami pernah berhasil menghentikannya di pertemuan terakhir. Dia memang sangat cepat
dan ahli dalam melakukan tipu daya. Tapi kami terlatih untuk menghentikannya,” ujar Per
Mertesacker.
Sementara Portugal sendiri mencoba menampik anggapan Jerman bahwa mereka hanya
bergantung pada seorang Ronaldo. "Kami punya pemain top di setiap lini, jadi siapapun
yang terpilih untuk bermain akan tampil bagus dan memberikan yang terbaik," ujar Bruno
Alves.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar