Cari Blog Ini

Rabu, 06 Juni 2012

La Furia Roja Menantang Sejarah di EURO 2012


VIVAbola - Tak ada dalam sejarah perhelatan Euro atau Piala Eropa, sebuah negara 
mampu mempertahankan gelar. Catatan sejarah yang memojokkan Spanyol itu kini akan 
coba dipecahkan La Furia Roja di Polandia dan Ukraina.

Menilik catatan sejarah di perhelatan akbar negara-negara Benua Biru itu, tentu sangat 
tidak tak 'memihak' Spanyol. Sebagai catatan, dari 12 juara bertahan sebelumnya, selalu 
gagal mempertahankan gelar prestisius ini secara beruntun. Kini Spanyol akan mencoba 
peruntungan menjadi negara pertama yang sukses mempertahankan gelar.

Berbicara peluang, tentu Iker Casillas dan kawan-kawan tetap berpeluang mencatat sejarah 
baru. Terlebih, Spanyol saat ini tetap dianggap sebagai negara terkuat setelah menyandang 
status juara Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.

Berbagai kalangan tetap yakin Spanyol masih sulit dihadang dengan sederet pemain bintang 
yang dimilikinya. Keyakinan itu juga datang dari kapten legendaris Belanda, Ruud Gullit. Ia 
menilai Spanyol tetap menjadi tim paling difavoritkan untuk memenangkan Euro 2012 
karena menilai Spanyol telah dianugerahi segudang pemain berkualitas.

"Spanyol masih menjadi favorit untuk memenangkan Euro 2012. Mereka mampu memainkan 
sepakbola hebat dan banyak pemainnya memiliki kemampuan teknis yang luar biasa," kata 
Ruud Gullit dilansir Marca.

"Setiap lawan pasti akan berusaha untuk mengalahkan Spanyol. Selain itu, para lawan juga 
akan terus berupaya mencari cara untuk mengalahkan Spanyol," lanjut Gullit.

Rasa optimistis juga diperlihatkan para punggawa timnas Spanyol termasuk Xavi 
Hernandez. Maestro lapangan tengah Spanyol ini menjadi orang yang paling antusias 
menanggapi seputar peluang Tim Matador di Polandia dan Ukraina mendatang. Menurutnya, 
skuad Spanyol kini siap tempur untuk mempertahankan gelar juara.

"Timnas Spanyol sekarang hidup di lingkungan yang lebih damai. Sebelumnya, orang-orang 
tidak percaya pada kami. Di masa lalu, saya mendengar bahwa para pemain kami paling 
bagus hanya sampai babak perempat final. Saat itu, saya melihat halaman depan di koran-
koran yang mengatakan bahwa para pendukung kami tidak percaya pada kami dan ini tentu 
menyakitkan," kata Xavi dikutip FIFA.

Sebenarnya usaha mempertahankan gelar di ajang Euro atau Piala Eropa hampir dapat 
dilakukan beberapa negara. Berstatus sebagai jawara Eropa 1960, Uni Soviet berpeluang 
mempertahankan gelar setelah kembali masuk ke final di Piala Eropa 1964 yang digelar di 
Spanyol.

Namun kutukan dimulai. Di partai puncak, negara yang kini telah terpecah-pecah itu harus 
tumbang di tangan tuan rumah Spanyol dengan skor 2-1. Sempat tertinggal dari gol Jesus 
Maria Pereda, Uni Soviet mampu menyamakan kedudukan lewat Galimzyan Khusainov. 
Namun, gol Marcelino Martinez akhirnya mengubur harapan raksasa Eropa Timur itu.

Percobaan yang mendekati kenyataan berikutnya datang dari Jerman Barat yang saat itu 
juga menjadi jawara di ajang Piala Dunia. Berstatus sebagai jawara Eropa 1972 di Belgia, 
Jerman kembali masuk ke final empat tahun kemudian yang digelar di Yugoslavia.

Namun kutukan kembali berbicara lain. Pada partai puncak Jerman Barat yang saat itu 
diperkuat Franz Beckenbauer harus kalah dalam drama adu penalti melawan Cekoslovakia. 
Jerman akhirnya gagal menjadi negara pertama yang sukses mempertahankan Piala Eropa.

Lalu bagaimana dengan Spanyol? Xavi dan para punggawa Spanyol boleh pede dengan 
kekuatan timnya untuk dapat menjadi negara pertama yang sukses mempertahankan gelar 
di ajang Euro. Namun, mereka tetap pantas waspada mengingat Spanyol juga tak lepas dari 
masalah.


Ancaman Rivalitas Madrid vs Barca

Isu perpecahan di skuad La Furia Roja telah ada sejak Real Madrid dan Barcelona menjadi 
musuh bebuyutan di kompetisi domestik. Maklum, dua klub elit La Liga ini memang silih 
berganti menjadi penyumbang pemain terbanyak di skuad La Furia Roja.

Di Euro 2012 kali ini, Madrid menyumbang 5 pemain yakni Iker Casillas, Xabi Alonso, Alvaro 
Arbeloa, Sergio Ramos dan Raul Albiol. Sedangkan Barca menyumbang 7 pemain yakni 
Victor Valdes, Gerard Pique, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Sergio Busquets, Pedro 
Rodriguez dan Cesc Fabregas.

Isu tak sedap mengenai terganggunya harmonisasi tim selalu menjadi bumbu penyedap 
persiapan Spanyol melakoni laga internasional. Termasuk saat Spanyol kini tengah fokus 
memecahkan catatan sejarah di ajang Euro atau Piala Eropa.

Pelatih Vicente del Bosque boleh mengklaim tidak ada masalah dengan isu blok Madrid dan 
blok Barca di dalam timnya. Begitu juga dengan beberapa pilar timnas yang mencoba 
menutup-nutupi. Namun, rasa setimen yang dibumbui dengan sejarah permusuhan Spanyol 
dan Catalan terkadang secara tiba-tiba muncul.

Hal itu kini terbukti. Tanpa alasan yang jelas, gelandang Barca yang menjadi maestro 
lapangan tengah Spanyol justru mengeluarkan pernyataan yang yang dapat mengancam 
keharmonisan La Furia Roja. Parahnya, pernyataan ini keluar beberapa hari sebelum 
perhelatan Euro 2012 digelar.

Xavi dengan lantang mengkritik Real Madrid yang menjadi rival abadi klubnya, Barcelona. 
Menurut gelandang 32 tahun ini, Madrid dinilai tidak menghormati Barcelona. Serangan Xavi 
ini tentu dapat melukai rekan-rekannya di timnas Spanyol yang membawa bendera Madrid 
macam Iker Casillas dan Xabi Alonso.

"Kami mengucapkan selamat kepada Real ketika mereka menang, karena itu adalah 
olahraga. Kami sangat menghormati mereka, meskipun saya menilai kami tidak mendapat 
balasan yang sama," kata Xavi kepada Canal+.

Isu rivalitas ini seakan melengkapi masalah Spanyol yang sebelumnya juga harus kehilangan 
beberapa pemain kuncinya. Jauh-jauh hari, Spanyol telah dipastikan tak akan diperkuat 
striker terbaiknya, David Villa yang mengalami cedera.

Kabar buruk dari Villa itu dilengkapi dengan cederanya bek veteran Barca, Carles Puyol yang 
memaksa Del Bosque meninggalkannya. Nah, dengan adanya kerikil-kerikil kecil itu, 
mampukah Spanyol membuat sejarah di pentas Euro 2012? Jawabannya akan terhampar 
selama satu bulan ke depan.


Berikut Pencapaian Juara Bertahan di Piala Eropa periode berikutnya:

1964: Uni Soviet hanya menjadi runner up
1968: Spanyol hanya mencapai perempat final
1972: Italia hanya mencapai perempatfinal
1976: Jerman Barat hanya menjadi runner up
1980: Cekoslovakia hanya menjadi juara ketiga
1984: Jerman Barat hanya mencapai fase grup
1988: Prancis tidak lolos
1992: Belanda hanya mencapai semifinal
1996: Denmark hanya mencapai fase grup
2000: Jerman hanya mencapai fase grup
2004: Prancis hanya mencapai perempatfinal
2008: Yunani hanya mencapai fase grup

Lalu bagaimana nasib jawara Piala Dunia di perhelatan Piala Eropa dua tahun 
kemudian?:

1966/1968: Inggris hanya mencapai urutan ketiga
1974/1976: Jerman Barat menjadi runner up
1982/1984: Italia tak lolos
1990/1992: Jerman menjadi runner up
1998/2000: Prancis sukses menyandingkan Piala Dunia dan Piala Eropa
2006/2008: Italia hanya mencapai perempatfinal
2010/2012: Spanyol???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar