VIVAbola - Persaingan sengit di Grup B Piala Eropa 2012 mulai memakan korban. Finalis
Piala Dunia 2010, Belanda tanpa diduga harus mengakui keunggulan Denmark di laga
pembuka "grup neraka."
Sebelum laga, prediksi menyebut Belanda bisa dengan mudah memetik poin sempurna dari
tangan Tim Dinamit. Namun, prediksi tersebut meleset. Tim asuhan Morten Olsen itu tampil
penuh determinasi. Juara Eropa 1992 itu memaksa Belanda bertekuk lutut 0-1.
Menilik hasil negatif tersebut, jelas kerugian bagi Tim Negeri Kincir Angin. Kekalahan ini
membuat Belanda harus berada di dasar klasemen Grup B bersama Portugal yang kalah dari
Jerman 0-1. Beban berat di pundak Belanda. Mereka dituntut untuk merebut dua
kemenangan di dua partai sisa demi menjaga peluang maju ke perempat final.
Kendati menelan kekalahan di laga pertama, arsitek Belanda, Bert Van Marwijk masih
ambisius menghitung peluang untuk melanjutkan langkah ke fase knock-out. "Kami bermain
penuh determinasi. Saya pikir kami bermain lebih baik daripada lawan, tapi Anda harus
mencetak gol."
Artinya, pada pertandingan berikutnya, kemenangan kontra Jerman dan Portugal menjadi
harga mati buat Die Oranje. Jika kembali menelan kekalahan, bukan mustahil peluang
Belanda sirna untuk berbicara lebih banyak di hajatan sepakbola 4 tahunan ini.
"Kami harus mengalahkan Jerman. Kami sudah pernah melakukan itu sebelumnya," janji Van
Marwijk.
Kendati merebut kemenangan atas salah satu tim favorit, instruktur Denmark, Morten Olsen
menyadari betul timnya belum berada di titik ternyaman. Kerasnya rivalitas Grup B menjadi
alasan utama pelatih senior itu tidak mau jumawa mereka peluang lolos dengan mudah dari
grup maut.
"Jika ingin mengalahkan tim-tim di Grup B, Anda perlu bermain di level tinggi. Terpenting,
kami percaya dengan kemampuan diri sendiri. Sangat krusial melawan tim seperti Belanda.
Ini memperlihatkan bagaimana kami bisa melanjutkan langkah," tutur Olsen.
Lini Depan Belanda Kurang Tajam
Selepas laga, beragam alasan terkait kekalahan Belanda dari Denmark mengemuka di ruang
publik. Gelandang inspiratif Belanda, Wesley Sneijder menyebut barisan depan timnya
kurang memiliki daya dobrak untuk memecah kebuntuan sepanjang pertandingan.
Buruknya penyelesaian akhir, menurut Sneijder, memiliki andil besar kekalahan Belanda di
partai pembuka Grup B. "Kami kehilangan sentuhan penyelesaian akhir. Striker selalu
bernafsu mencetak gol. Saya bermain di belakang mereka dan memberi bola, tapi mereka
harus mencetak gol," ujar Sneijder seperti dilansir Sporting Life.
"Di 30 menit terakhir, kami punya dua atau tiga peluang bagus. Tapi, di 10 menit terakhir,
kami hanya terus berlari," sambung motor penggerak serangan milik Inter Milan tersebut.
Asumsi Sneijder patut dikedepankan mengingat pernyataan Van Marwijk. "Ada empat, lima
atau enam pemain kami yang punya peluang. Kami bermain penuh determinasi, dan saya
pikir kami bermain lebih baik daripada lawan, tapi Anda harus mencetak gol."
Dampak Kekalahan
Mencermati hasil buruk yang didapat Belanda, tentu membuat gesekan di grup paling
kompetitif ini menjadi lebih terbuka. Kekalahan Belanda dari Denmark setidaknya
mengirimkan sinyal bahaya buat Jerman dan kontestan lainnya.
Dengan kemenangan tipis 1-0 atas Portugal, Jerman tentu tidak bisa santai bila mencermati
kekuatan Denmark. Dari hati yang paling dalam, arsitek Jerman, Joachim Loew merasakan
kepanikan itu.
"Kami sedikit tegang di laga pertama setelah mendengar Belanda dikalahkan Denmark.
Karena tidak ada tim yang ingin kalah di laga pertama," ujar Loew.
Pelatih bertangan dingin itu pun tidak menyangkal, bukan perkara mudah melewati
rintangan yang menghadang di Grup B. Terutama melihat hasil yang didapat Denmark.
"Ini benar-benar laga sulit. Tetapi, kami akhirnya mampu mendapatkan start yang bagus.
Anda mendapatkan sedikit percikan semangat jika bisa memenangkan laga pertama. Dan
itulah yang kami inginkan," paparnya.
Tidak salah memang melabeli Grup B sebagai "grup neraka" di Piala Eropa 2012. Semua
kontestannya dituntut saling sikut untuk mempertahankan harga diri dan peluang menjadi
yang terbaik di Benua Biru.
Belanda kini memang baru "tersenggol" bara neraka. Kerja keras dan keberuntungan
diperlukan Tim Oranje agar tak terjerumus ke jurang neraka yang paling dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar