VIVAbola - Siapa sangka kisah film animasi asal Jepang, Captain Tsubasa bisa terjadi di
dunia nyata. Cerita fiktif kartun dari Jepang itu boleh dibilang identik dengan alur kisah
hidup Shinji Kagawa menapaki mimpi menjadi pesepakbola besar.
Dikisahkan sekuel tersebut, Tsubasa seorang bocah yang fanatik dengan sepakbola.
Bermodal semangat dan tidak pernah berhenti bermimpi, Tsubasa selalu giat berlatih
mengejar cita-cita selangitnya, menjadi bintang lapangan hijau.
Serupa dengan Tsubasa, Kagawa kecil meretas mimpi menjadi pemain yang suatu hari nanti
dilirik tim besar di Eropa. Mulai berlatih mengolah bola di usia lima tahun, Kagawa coba mulai
merenda mimpi spektakulernya di klub lokal Jepang FC Miyagi. Bakat besar yang dimiliki
bocah kelahiran Kobe 23 tahun silam itu akhirnya terciun Cerezo Osaka.
Bersama tim Divisi I J-League, Kagawa menggali potensinya di kasta Kompetisi tertinggi Liga
Jepang bersama Cerezo Osaka. Bersama Osaka, Kagawa tercatat menjadi punggawa
andalannya selama empat tahun terhitung dari 2006 hingga 2010.
Dia berhasil mendapatkan prestasi cemerlang untuk pemain belia seusianya. Kabar potensi
Kagawa akhirnya tersebar luas sampai ke Eropa. Perjuangannya merumput di 'surga'
sepakbola mulai menampakkan titik cerah.
Adalah raksasa Bundesliga Borussia Dortmund yang berani mendatangkan Kagawa.
Seorang agen sepakbola Jerman Thomas Kroth menjadi perantara sekaligus kunci sukses
dibalik transfer Kagawa ke Dortmund 2010 lalu.
mendapatkan Kagawa. Kendati berlabel pemain murah, Kagawa menjelma menjadi pemain
berkualitas bintang lima. Kesuksesannya mendongkrak prestasi tim membuatnya namanya
menjadi idola baru di Signal Iduna Park. Permata baru Dortmund itu mulai menyilaukan klub
papan atas Eropa. Tampil di 49 laga, Kagawa mencetak 21 gol. Cukup membuat radar para
raksasa mengintainya.
Sejak bergabung dengan Dortmund, Kagawa menjadi tokoh sentral kebangkitan Dortmund.
Tercatat, Kagawa berhasil mengantarkan Dortmund mempertahankan mahkota Bundesliga
dua musim beruntun. Di musim terakhirnya, Kagawa menjadi inspirasi Dortmund meraih
gelar DFB Pokal 2012, Dortmund menang dengan skor mencolok 5-2 saat menumbangkan
Bayern Munich di final.
Segudang aksi Kagawa masuk radar pelatih kawakan Manchester United Sir Alex Ferguson.
Rasa penasarannnya terobati setelah menyaksikan pertandingan final antara Dortmund dan
Munich untuk membuktikan kebenaran berita tentang talenta Kagawa.
Kepincut dengan aksi Kagawa, Fergie berinisiatif menemui sang pemain dan menawarkan
kesempatan untuk bergabung dengan klub dambaan semua pemain professional di muka
bumi, Manchester United. Meski awalnya menolak, Kagawa tidak kuasa membendung ajakan
Ferguson memperkuat MU.
5 Juni 2012, Kagawa resmi memperkuat Setan Merah. Bak cerita komik, Kagawa akhirnya
menjadi bagian MU di musim 2012-13. Perumpaan ini datang Kapten Timnas Jepang,
Makote Hesebe dikutip Asahi Shinbun."Untuk generasi kami, seorang pemain Jepang
bermain di luar negeri dan bergabung dengan klub besar adalah sesuatu yang anda lihat di
dalam komik," ujar Hasebe
"Kagawa memberikan anak-anak muda sebuah mimpi. Yang dia lakukan saat ini, sangat
fantastis," lanjut Hasebe, Kagawa kini menjadi sumber inspirasi anak-anak di Jepang untuk
mewujudkan mimpinya menjadi nyata.
Dari sisi ekonomi, Kagawa memiliki nilai tambah berlipat buat Dortmund. Mahar untuk
mendapatkan Kagawa berlipat. The Red Devils harus merogoh kocek mencapai 12 juta
pound untuk mendapatkan jasa Kagawa. Angka tersebut jelas berbanding 180 derajat saat
Dortmund melabuhkannya dari Cerezo Osaka.
Penerus legiun Asia MU
Mendaratnya Kagawa ke Old Trafford bisa dibilang menjadi penerus legiun pemain Benua
Kuning. Setelah era keemasan Park ji-Sung berakhir, setidaknya ada Shinji Kagawa yang
mewakili pemain Asia mendapat kesempatan langka bermain dengan tim sekaliber MU.
Sinyalemen Kagawa memperkuat MU musim depan setidaknya mengindikasikan ekspektasi
MU terhadap pemain dari kawasan Asia tidak pernah memudar. Setelah mendapatkan Ji-
Sung dari PSV Eindhoven pada 2005 silam, MU tidak pernah berhenti memonitor pemain
dari Asia.
Ini terbukti dari pantuan serius pelatih Ferguson yang rela terbang ke Jerman untuk
menyaksikan Kagawa dari dekat saat membantu Dortmund meraih trofi DFB
Pokal."Ferguson memberikan saya nasihat. Sejumlah dihubungkan dengan saya, tetapi saya
tidak bisa mengatakan mana yang terbaik," aku Kagawa membocorkan sedikit topik bahasan
saat jumpa Ferguson selepas pertandingan.
Publik Samurai Biru pun boleh bangga. Dari sekian banyak pemain Jepang, hanya Kagawa
seorang yang dilirik Ferguson hingga akhirnya mendapat kontrak dari MU. Dan tidak sedikit
rekan kompatriotnya yang mendambakan pencapaian Kagawa. Keisuki Honda salah satunya.
"Kagawa pemain sempurna untuk sebuah tim kelas dunia. Sebagai sesama orang Jepang,
saya bangga akan prestasinya," ujar rekannya di timnas, Keisuke Honda. "Tapi pada saat
yang sama sebagai rival, saya juga berusaha bermain di klub besar juga, dan saya pikir saya
akan cocok," lanjut pemain CSKA Moscow itu.
Bantah dongkrak popularitas MU di Asia
Sayang, kedatangan Kagawa ke MU diiringi cerita tidak sedap. Belakangan banyak kalangan
menghembuskan spekulasi miring perekrutan Kagawa ke MU hanya untuk menancapkan
brand MU di segmen pasar Asia.
Beredarnya laporan tersebut berkaitan erat dengan kontrak Ji-Sung yang kadaluarsa pada
Juni 2013 nanti. Bantahan keras dari Direktur Pemasaran MU, Richard Arnold pun langsung
mengemuka. Pihak MU meluruskan pembelian Kagawa untuk meningkatkan profit dari Asia.
"Kami tidak membeli pemain untuk menjual kostum. Kami bergantung kepada 25 pemain
dan mereka semua pemain bintang. Jika Anda lihat sukses kami di benua lain, itu bukan
karena satu pemain," ujar Arnold dilansir BBC.
"Bagi MU, ini lebih dari sekedar satu pemain. Lebih dari seorang George Best, lebih dari
Bryan Robson, lebih dari David Beckham, lebih dari Eric Cantona, dan juga Park,"sambung
Arnold.
Kenyataanya ada Tsubasa ada di kehidupan nyata. Lewat Kagawa, film animasi tersebut
yang menggambarkan kerja keras untuk menjadi pemain bintang bisa menjadi inspirasi
untuk menggapai impian terbesar dalam hidup, sekalipun sulit dan tidak pernah
terbayangkan namun Kagawa telah membuktikannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar