Cari Blog Ini

Kamis, 17 Mei 2012

Road To Munich : Perjalanan Chelsea Ke Final Liga Champion


ROAD TO MUNICH: Perjalanan Chelsea Ke Final Liga Champions 2012


Setelah nasib sial menggagalkan The Blues di final Liga Champions 2008, dengan John Terry terpeleset

dalam adu penalti di tengah guyuran hujan di Stadion Luzhniki, kesempatan kedua datang tahun ini, di mana 

mereka bakal bersua Bayern Munich pada laga pamungkas di rumah lawan, Allianz Arena, Sabtu (19/5).


Tak dapat dimungkiri bahwa kelolosan Chelski melaju hingga partai puncak membelalakkan mata banyak

orang, mungkin termasuk intern kubu Stamford Bridge sendiri. Terlebih kondisi tim sempat carut-marut 

sehingga memaksa manajer Andre Villas-Boas, yang baru dipekerjakan pada awal musim, ditendang.


Pemecatan AVB, pelatih kedelapan Chelsea di era Abramovich, ternyata menjadi berkah terselubung buat

skuad Roman Emperor. Roberto Di Matteo, asisten manajer yang didapuk sebagai caretaker, mampu 

menghadirkan stabilitas yang amat dibutuhkan, dan mengembalikan tim ke trek kemenangan. Puncaknya

adalah ketika mereka membalikkan segala prediksi dan menundukkan juara bertahan sekaligus unggulan

utama UCL, Barcelona, dengan agregat 3-2 di fase semi-final.


Jelang duel puncak ajang antarklub termewah Eropa yang tinggal tersisa dua hari lagi, AgenBola.com

mengajak Anda menyimak perjuangan The Pensioners merintis jalan menuju Allianz Arena sejak putaran

grup.
Tim Skor Tim

Chelsea

2-0
(David Luiz 67′, Mata 90+2′)
Bayer Leverkusen
Valencia
1-1
(Lampard 56′)

Chelsea

Chelsea

5-0(Meireles 8′, Torres 11′ & 27′, Ivanovic 42′, Kalou 72′)

Genk

Genk

1-1
(Ramires 26′)

Chelsea

Bayer Leverkusen

2-1
(Drogba 48′)

Chelsea

Chelsea

3-0
(Drogba 3′ & 76′, Ramires 22′)

Valencia

The Blues melakoni start gemilang dengan menggebuk Leverkusen 2-0 di Stamford Bridge dalam laga

perdana Grup D. Catatan positif ini berlanjut dengan hasil imbang kala menyambangi tim kuat, Valencia, di

Mestalla, disusul pesta lima gol sewaktu menjamu Genk. Sayang, kunjungan ke markas klub Belgia itu pada


matchday keempat tak berujung tripoin buat Chelsea. Unggul lebih dahulu melalui gol Ramires di babak

pertama, tim besutan Villas-Boas harus puas dengan hasil akhir 1-1 setelah Genk menyamakan kedudukan

pascarehat lewat striker Jelle Vossen.


Situasi Chelsea sontak berubah menjadi kelabu setelah mereka dipaksa menyerah 2-1 oleh Leverkusen di

BayArena. Gol pembuka skor Didier Drogba — sekaligus gol pertamanya di UCL musim ini — seakan tak


berarti lantaran Die Werkself mampu membalas dua kali melalui Eren Derdiyok dan Manuel Friedrich.


Kekalahan tersebut menjatuhkan The Blues ke posisi kedua di klasemen sementara, mengantungi poin sama

dengan Valencia di tempat ketiga. Duel kedua tim di Bridge pada matchday pamungkas pun jadi partai 

hidup-mati. Namun Chelsea dapat menjawab tantangan dengan sempurna. Kontribusi gol Drogba dan

Ramires menutup paruh pertama dengan keunggulan tuan rumah 2-0. Drogba kembali masuk scoresheet di

paruh kedua guna melengkapi kemenangan 3-0.

Karena di saat bersamaan Leverkusen hanya mencatat skor seri 1-1 di kandang Genk, Chelsea pun berhak

memuncaki klasemen akhir dengan surplus satu poin atas sang wakil Bundesliga.

Tim
Skor Tim
Napoli
3-1

(Mata 27′)

Chelsea

Chelsea

4-1 (AET.)
(Drogba 28′, Terry 47′, Lampard 75′ pen., Ivanovic 105′)

Napoli

Di first knock-out round, hasil undian mempertemukan Chelsea dengan Napoli, salah satu kuda hitam asal

Italia yang melaju sebagai runner-up Grup A, disebut-sebut sebagai grup neraka UCL 2011/12. Tanpa

kemenangan di empat gim resmi terakhir, The Blues bertandang ke San Paolo pada 21 Februari. Harapan

kubu tamu sempat membuncah saat kesalahan Paolo Cannavaro memudahkan Juan Mata membobol

gawang Morgan De Sanctis (27′).


Akan tetapi, I Vesuviani yang memang tampil lebih impresif mampu membalikkan skor sebelum turun minum

via Ezequiel Lavezzi dan Edinson Cavani. Lavezzi lantas mencetak gol keduanya pada menit ke-65 dan 

memberikan Napoli keunggulan agregat signifikan 3-1 sebagai bekal menghadapi leg kedua. Sekitar dua

pekan setelah laga ini, tepatnya ketika tim kembali menelan kekalahan, 1-0 atas West Brom di Liga Primer,

AVB digusur dari kursi manajer.


Di bawah caretaker Roberto Di Matteo, Chelsea mampu meraih kemenangan berurutan kontra Birmingham

dan Stoke, jelang menerima kedatangan Napoli. Meski begitu, rasanya sedikit sekali yang memprediksi The

Pensioners bisa membalikkan defisit agregat. Tapi itulah yang persis terjadi di Stamford Bridge pada 14

Maret. Trigol Chelsea lewat Didier Drogba, John Terry, dan penalti Frank Lampard, serta satu gol I

Partenopei melalui Gokhan Inler dalam 90 menit memaksa digelarnya perpanjangan waktu. Di babak inilah

Branislav Ivanovic muncul sebagai pemasti tiket perempat-final untuk Chelsea dengan menyelesaikan assist

Drogba. Comeback spektakuler ini mengobarkan keyakinan tim untuk melaju jauh.


Tim
Skor Tim
Benfica
0-1

(Kalou 75′)

Chelsea

Chelsea

2-1
(Lampard 21′ pen., Meireles 90+3′)

Benfica

Di babak delapan besar, Chelsea kembali terundi menghadapi kuda hitam lain, Benfica, tim yang sukses

menjuarai Grup C, yang juga dihuni oleh Manchester United, dan mengempaskan jawara Rusia, Zenit St.

Petersburg, di 16 besar. Namun Os Aguias toh sanggup diatasi The Blues. Gol tunggal Salomon Kalou

menuntaskan sodoran Fernando Torres pada first leg di Estadio da Luz menghasilkan kemenangan tipis 1-

0.


Pada pertemuan kedua, konversi penalti Lampard di menit ke-21 disusul kartu merah buat Maxi Pereira

lima menit jelang turun minum seolah bakal membuat Chelsea melenggang mudah. Tapi Benfica ternyata 

ogah menyerah begitu saja. Dengan sepuluh pemain, armada asuhan Jorge Jesus dapat menyamakan skor

lewat Javi Garcia pada menit ke-85. Bagaimanapun, sepakan keras Raul Meireles pada injury time

akhirnya mengubur harapan klub negara kelahirannya, Portugal, itu.

Tim
Skor Tim
Chelsea
1-0

(Drogba 45+2′)

Barcelona

Barcelona

2-2
(Ramires 45+1′, Torres 90+2′)

Chelsea

Walau keberhasilan membalikkan agregat atas Napoli terbilang fenomenal, ujian terberat Chelski tak pelak


adalah saat bersua juara bertahan turnamen, Barcelona. Di sinilah kepiawaian taktik Di Matteo berbicara.

Sadar tak mungkin unggul jika mengadu kualitas permainan dengan raksasa Spanyol itu, dalam dua leg sang

bos menginstruksikan anak-anak asuhnya agar lebih berkonsentrasi di sektor belakang dan melancarkan

serangan balik kilat saat berhasil merebut bola. Hasilnya paten, kendati banyak ditekan, Chelsea sukses

memetik kemenangan 1-0 melalui Drogba pada gim pertama di Bridge.


Strategi serupa tampak bakal patah saat The Blues ganti bertandang ke Camp Nou. Dua gol Sergio

Busquets (35′) dan Andres Iniesta (43′) diselingi tindakan bodoh kapten John Terry menendang Alexis 

Sanchez dalam insiden tanpa bola sehingga berujung straight red card (37′) membuat ketersingkiran

Chelsea bagai sebuah keniscayaan. Namun harapan Chelsea sontak merekah setelah Ramires menaklukkan

Victor Valdes lewat tendangan lob cantik memanfaatkan umpan Lampard yang jeli melihat lubang di lini

belakang Barca.


Skor 2-1 tak cukup buat The Catalans karena Chelsea unggul dalam gol tandang, namun bombardir

serangan yang mereka lancarkan tak kunjung berbuah gol, termasuk penalti Lionel Messi di awal babak II

yang hanya membentur mistar. Justru pasukan Di Matteo, yang terus bertahan dengan kokoh di sisa

pertandingan, mampu menyamakan kedudukan. Memanfaatkan garis pertahanan Barca yang sangat tinggi,

Fernando Torres melakukan sprint sendirian setelah mengambil bola sapuan Ashley Cole. El Nino pun

dengan dingin mengecoh Valdes dan melesakkan gol penyeimbang pada injury time.


Chelsea menuntaskan dendam di semi-final 2009 dan melangkah ke partai puncak untuk kali kedua

sepanjang sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar