VIVAbola - Setelah bertahun-tahun akhirnya Chelsea dan Bayern Munich kembali memiliki kesempatan
untuk tampil di pentas tertinggi sepakbola Eropa, yaitu final Liga Champions. Allianz Arena, Sabtu 19
Mei 2012, akan menjadi saksi buta bagaimana kedua klub itu tempur habis-habisan demi mengejar
mimpi mereka.
Bayern adalah klub yang berpengalaman di Liga Champions. Der Bavarians sudah empat kali juara
Liga/Piala Champions dan empat kali keluar sebagai runner up. Adapun Chelsea ini adalah final kedua
mereka sepanjang sejarah.
Khusus Bayern, ini adalah final kedua mereka dalam dua tahun terakhir. Rasa penasaran masih
melekat dalam diri Arjen Robben dan kawan-kawan. Bagaimana tidak, pada tahun 2010 lalu Der
Bavarians menyerah secara menyakitkan kepada Inter Milan.
Dua gol dari Diego Milito menghancurkan mimpi pendukung FC Hollywood. Angan-angan untuk
berpesta di kota Munich sirna setelah kiper Hans Jorg-Butt memungut bola dua kali dari gawangnya.
Kapten Bayern, Philipp Lahm, sangat yakin timnya sudah belajar dari kesalahan itu. "Kami semakin
berkembang dan berpengalaman. Kepercayaan diri kami dalam meraih kemenangan lebih besar
dibanding dua musim lalu," kata Lahm, penuh optimisme.
Wajar rasanya bila Lahm sangat percaya diri. Modal tampil di kandang sendiri tentu membakar
semangat Jerome Boateng dan kawan-kawan. Ini adalah keempat kalinya sebuah klub di Eropa bisa
tampil di final Liga/Piala Champions, di kandang mereka sendiri.
Sebelum Bayern, Real Madrid (1956/1957), Inter Milan (1964/1965), dan AS Roma (1983/1984) pernah
melakukannya.
"Bayern adalah salah satu klub terbesar di Eropa, dengan sejarah yang besar. Untuk mencapai final
dan bermain di stadion sendiri adalah sesuatu yang sangat menakjubkan dan mimpi yang menjadi
kenyataan bagi banyak orang di dalam klub ini," ucap bintang Bayern, Arjen Robben, seperti dikutip
Mirror Football.
Kubu Chelsea sendiri mengaku tak gentar dengan fakta ini. Gelandang The Blues, Frank Lampard,
percaya bermain di Allianz Arena justru bisa menjadi bumerang bagi Franck Ribery dan kawan-kawan.
“Bayern memiliki keuntungan, itu pasti. Mereka sudah tahu situasi dan kondisi lapangan. Tapi, ini
merupakan pertandingan besar dan tekanan pasti mengarah kepada mereka. Apakah mereka bisa
mengatasinya? Kita akan mengetahui jawabannya di pertandingan nanti,” ucap Lampard.
Bagi Chelsea sendiri ini adalah final kedua mereka dalam empat tahun terakhir. Sama seperti Bayern,
pada 2008 lalu Petr Cech dan kawan-kawan juga harus pulang dengan tangan hampa. The Blues
menyerah kepada Manchester United di babak adu penalti.
Striker andalan Chelsea, Didier Drogba, masih ingat betul laga menyakitkan itu. Tapi, ia memilih tak
membicarakannya karena masih sakit hati.
"Tidak baik untuk berbicara tentang masa lalu karena kami memiliki momen yang besar di sini. Saya
dapat berbicara dengan Anda tentang Bayern Munich dan final Liga Champions nanti, ketimbang
berbicara tentang final sebelumnya," kata Drogba seperti dilansir Sky Sports.
"Saya sudah sering bermain dengan Chelsea, tapi pertandingan yang satu ini akan istimewa karena
ini kedua kalinya kami mencapai final Liga Champions. Jadi, kami akan melakukan segalanya untuk
menang dan kami siap bermain untuk melawan klub Jerman," ujar Drogba.
Saling Tebar Pujian
Ada yang menarik jelang bentrok kedua klub. Kedua kubu sama-sama rajin menebar pujian.
Ada yang menarik jelang bentrok kedua klub. Kedua kubu sama-sama rajin menebar pujian.
Gelandang andalan Bayern, Bastian Schweinsteiger, mengaku paling takut dengan sosok duo veteran
Chelsea, yakni Lampard dan Drogba.
Meski sudah tidak muda lagi, namun menurut Schweinsteiger, pengalaman keduanya bisa menjadi
malapetaka bagi Bayern.
"Saya memiliki rasa hormat yang besar kepada Lampard. Segala sesuatu yang dilakukannya di dalam
permainan sangat efektif dan selalu berhasil. Dia mirip dengan Xabi Alonso karena dia bermain dengan
mata dan visinya," ucap Schweinsteiger.
"Adapun Drogba adalah pemain yang bisa mendapatkan gol meski peluangnya kecil. Dia mungkin yang
paling berbahaya," ujar Schweinsteiger.
Setali tiga uang, kubu Chelsea juga ikut-ikutan memuji Bayern. Lampard memprediksi akan sulit bagi
timnya untuk membobol gawang tuan rumah karena Der Bavarians memiliki penjaga gawang sekelas
Manuel Neuer.
“Schweinsteiger dan Toni Kroos, keduanya pemain yang fantastis dan salah satu gelandang terbaik di
dunia musim ini. Selain itu, Neuer juga merupakan salah satu kiper terbaik di dunia. Tidak ada yang
meragukan kualitasnya. Semua pemain Bayern merupakan ancaman bagi kami,” ucap Lampard.
Perkiraan susunan pemain
Bayern: Manuel Neuer, Philipp Lahm, Jerome Boateng, Anatoliy Tymoshchuk, Rafinha, Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos, Franck Ribery, Thomas Mueller, Arjen Robben, Mario Gomez
Absen: David Alaba, Holger Badstuber, Luiz Gustavo
Chelsea: Petr Cech, Jose Bosingwa, Gary Cahill, David Luiz, Ashley Cole, Obi Mikel, Michael Essien, Frank Lampard, Salomon Kalou, Juan Mata, Didier Drogba
Absen: John Terry, Branislav Ivanovic, Ramires, Raul Meireles
Head-to-head
2004/05 Chelsea vs Bayern 4-2 (Stamford Bridge)
2004/05 Bayern vs Chelsea 3-2 (Olympiastadion)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar