Cari Blog Ini
Selasa, 10 Juli 2012
Ramainya Transfer Premier League
VIVAbola - Drama sepakbola tanah Inggris tengah memasuki babak baru. Setelah perebutan gelar juara
Premier League, kali ini klub-klub saling berlomba untuk memperebutkan bintang demi memperkuat skuad
musim depan.
Geliat bursa kepindahan pemain ke Premier League terus terjadi meski transfer windows baru dibuka sejak
1 Juli 2012 lalu. Tercatat sudah terjadi 32 perpindahan pemain dengan melibatkan jumlah dana melebihi Rp1
triliun!
Chelsea menjadi salah satu klub yang diprediksi bakal menggelontorkan dana besar-besaran pada transfer
kali ini. 'The Blues' memang baru mendatangkan dua pemain anyar, namun angka pembeliannya mencapai
total €48 juta, atau setara dengan Rp 556 miliar, angka yang terbesar sejauh ini.
Sebelumnya, pemilik Chelsea, Roman Abramovich harus merogoh kocek dalam-dalam-dalam untuk
mendatangkan gelandang serang muda Belgia, Eden Hazard dari Lille yang dihargai €40 juta. Sedangkan
sisanya untuk mendapatkan tanda tangan pemain Werder Bremen, Marko Marin. Namun, belanja kubu
Stamford Bridge tampaknya belum usai.
Setelah melepas Salomon Kalou ke Lille, Chelsea terus dikabarkan mengejar pemain Porto, Hulk, serta bek
kanan Inter Milan, Douglas Maicon. Jika kedua pemain itu benar-benar akan berkostum biru, tentu dana
yang dikeluarkan akan semakin besar.
Chelsea memang klub yang dikenal getol belanja. Namun, langkah tersebut justru diikuti klub yang
sebelumnya irit belanja seperti Arsenal.
Musim 2011-12, Arsenal tercatat menggelontorkan total dana €64 juta untuk memboyong tiga belas pemain
anyar. Namun, pada awal musim ini, 'The Gunners' sudah mengeluarkan hampir setengahnya hanya untuk
dua pemain.
Olivier Giroud dari Montpellier didatangkan dengan banderol €15 juta dan pembelian kedua adalah pemain
Timnas Jerman, Lukas Podolski yang dihargai €13 juta. Kebijakan transfer ini sepertinya di luar kebiasaan
Arsene Wenger selama jadi manajer di Arsenal. Tapi, langkah ini dilakukan setelah Robin van Persie
kemungkinan besar akan hengkang setelah menolak perpanjangan kontrak.
Klub London lain yang jor-joran melakukan pembelian adalah Queens Park Rangers. Klub yang berhasil
lolos dari jeratan degradasi musim lalu itu tampaknya serius ingin menebalkan kekuatan skuadnya.
Terhitung, sampai saat ini lima nama akan memperkuat QPR musim depan. Andrew Johnson (Fulham),
Robert Green (West Ham), Ryan Nelsen (Tottenham Hotspur), ditambah Fabio Da Silva dan Park Ji-Sung
(MU) kemungkinan besar akan beraksi di Loftus Road.
Meski menjadi klub paling banyak kedatangan pemain baru, ternyata QPR tidak perlu mengeluarkan dana
berlebihan. Total klub milik taipan Malaysia, Tony Fernandes itu hanya mengeluarkan €2,5 juta untuk
mendatangkan Ji-Sung, sisanya berstatus free-agent atau pinjaman.
Derby Manchester
Panasnya perebutan pemain juga menjalar ke daerah midland tempat berdirinya Manchester City dan
Manchester United. Namun, kali ini MU mampu mencuri start.
Setelah gagal mempertahankan gelar juara Premier League musim lalu, Sir Alex Ferguson tampak ingin
belanja besar demi menambal lubang pada lini penyerangan skuadnya.
Diawali dengan pembelian Shinji Kagawa dari Borussia Dortmund senilai €15 juta. MU melanjutkan
pembelian dengan mendatangkan pemain muda berbakat milik Crewe, Nick Powell, dengan harga €3,75
juta.
Memang belum ada nominal yang besar, namun angka akhir pembelajaan MU bisa saja lebih besar dari
biasanya. Karena Setan Merah masih mengejar beberapa pemain lagi. Luka Modric, Joao Moutinho (Porto)
atau Ganso (Santos) masih menjadi pilihan buat Fergie.
Tidak berhenti sampai di situ. Kabarnya, MU juga tengah mengejar pemain bintang Premier League, namun
menyangkut siapa sosoknya masih belum terkuak. Kabarnya Ashley Cole atau Van Persie yang tengah jadi
incaran.
Nama Van Persie bisa menjadi pemantik bara persaingan duo Manchester di jeda kompetisi ini. City juga
diketahui mengejar jasa penggedor asal Belanda itu. Bahkan, 'The Citizens' sudah menyiapkan €18 juta
untuk mendaratkan RvP ke Etihad Stadium.
Tapi, di sini titik aneh City musim ini. Sampai sekarang hanya nama RvP yang dikabarkan tengah diincar
Roberto Mancini, belum ada nama lain meski itu hanya rumor semata. Ini jelas amat berbeda dengan dua
musim belakangan dimana ManCity sudah langsung belanja habis-habisan sejak jendela transfer dibuka.
Jika ingin melakukan pembelian, kemungkinan besar City akan fokus pada pertahanan dan lini depan.
Kurang meyakinkannya Joleon Lescott dan kemungkinan hengkangnya Carlos Tevez membuat Mancio
harus segera cari pengganti.
Media-media menjagokan Thomas Mueller akan mengisi posisi Tevez, sedangkan bek Liverpool, Martin
Skrtel, santer kabarnya menjadi pengganti Lescott. Namun, bek Jerman milik Dortmund, Matt Hummels,
juga dianggap tepat untuk jadi pengganti.
Krisis di Liga Spanyol dan Italia
Saat Premier League terus kedatangan calon bintang-bintang baru, lain halnya dengan dua liga lain, Serie-A
Italia dan La Liga Spanyol. Keduanya sampai saat ini masih adem ayem.
Dari dua negara tersebut, praktis hanya Juventus dan Inter Milan yang getol belanja. Duo raksasa Spanyol,
Real Madrid dan Barcelona, sampai saat ini belum melakukan pembelian signifikan. Hanya Barca yang
sempat mencuri tajuk utama usai mendatangkan Jordi Alba dari Valencia.
Krisis ekonomi yang menimpa zona Euro tampaknya jadi salah satu alasan penurunan nilai transfer yang
terjadi saat ini. Baik Italia maupun Spanyol adalah dua negara yang terkena dampak cukup besar.
Data Transfer Matching System (TMS) milik Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) menunjukkan telah
terjadi penurunan pendapatan hingga 34 persen.
Berdasarkan data TMS FIFA, sepanjang enam bulan pertama 2012, telah terjadi penurunan transaksi
pemain antar-negara sebanyak 9 persen. Direktur TMS FIFA, Isabelle Solal, menegaskan penurunan
tersebut diyakini karena krisis ekonomi yang melanda Eropa dan regulasi UEFA Financial Fair Play.
"Kami masih harus melihat apa yang terjadi pada Juli dan Agustus, ketika bursa transfer di Eropa kembali
dibuka, untuk mengetahui apakah penurunan ini akan berlanjut. Klub-klub sedang berusaha mengimbangi
buku neraca mereka yang harus beres September nanti," ujar Solal seperti dilansir BBC.
UEFA memang berusaha tegas dalam menerapkan UEFA Financial Fair Play. Sebuah regulasi yang
mencegah klub-klub profesional mengeluarkan dana lebih besar dari pendapatannya guna meraih
kesuksesan, terutama dengan pembelian pemain.
Mulai musim 2013-2014, UEFA bisa memberi sanksi kepada klub-klub yang melanggar regulasi tersebut,
yakni dengan melarang mereka tampil di kompetisi Eropa. Jadi, klub-klub elite Eropa kini harus berhitung
benar membelanjakan uangnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar