klub asal Merseyside tersebut. Nama yang diberikan adalah Mighty Reds.
Bentuk dan julukan burung berwarna merah itu tampak jelas untuk menarik perhatian fans-fans muda 'The
Reds'. Kehadiran maskot tersebut langsung disambut meriah oleh anak-anak, yang terlihat histeris dan
langsung menari-nari disamping maskot tersebut.
"Saya hadir saat peluncuran Mighty Reds dan sangat cocok untuk anak-anak, yang memang menjadi target
pasar hal tersebut," ujar salah satu suporter Liverpool pada Daily Mail.
Namun, saat Mighty Reds mulai dicintai oleh generasi muda, para pencinta Liverpool dari generasi tua malah
mengharapkan sang maskot jangan sampai menginjakan kaki di Anfield.
"Sungguh menggelikan. Kami akan jadi bahan tertawaan jika makhluk ini muncul di pinggir lapangan. Ini
menunjukan klub ini semakin [mengalami] Amerikanisasi," lanjut suporter yang enggan disebutkan namanya
itu.
"Ini memang bagus untuk anak-anak dan tampak lebih baik dari maskot Olimpiade nanti, tapi jauhkan dari
Anfield," tegasnya.
Tapi Mighty Reds bukan maskot pertama di Merseyside. Sebelumnya, rival sekota mereka, Everton, sempat
memperkenalkan Mr Toffee pada era 1990-an. Namun nasib maskot berbentuk seorang remaja itu hanya
bertahan satu tahun.
Amerikanisasi menjalar ke Liverpool setelah diambil alih oleh konsorsium asal Boston tengah musim lalu.
Klub-klub olahraga di Amerika memang kerap mengedepankan maskot sebagai pembentukan citra klubnya.
Namun hal tersebut masih cukup asing untuk pecinta sepakbola Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar