Cari Blog Ini
Sabtu, 28 Juli 2012
Kontroversi Dan Kejutan Di sepakbola Olimpiade London
VIVAbola - Olimpiade London 2012 telah resmi dibuka. Sebelumnya, cabang olahraga (cabor) sepakbola
telah lebih dulu mulai digelar. Kejutan dan kontroversi langsung tersaji. Mulai dari aksi "ngambek" tim
sepakbola wanita Korea Utara (Korut) hingga terjungkalnya kandidat kuat Spanyol di tangan Jepang.
Sepakbola di ajang Olimpiade memang tak dapat menjadi ukuran kekuatan sepakbola masing-masing
negara. Maklum, aturan timnas U-23 plus tiga pemain senior yang berlaku tentu tak dapat menggambarkan
kekuatan sebenarnya dari masing-masing negara.
Tak dapat dipungkiri Spanyol datang ke London tetap sebagai kandidat kuat. Hegemoni klub-klub negeri
Matador di pentas Eropa plus keberhasilan timnas senior menjadi yang terbaik di Eropa dan Dunia tetap
dianggap sebagai barometer La Furia Roja paling favorit meraih emas.
Spanyol Terjungkal, Inggris Mengecewakan
Namun di laga perdana Grup D yang digelar di Hampden Park, Glasgow, Kamis 26 Juli 2012, Spanyol
secara mengejutkan justru tumbang di tangan timnas Olimpiade Jepang. Yuki Otsu sukses menjadi mimpi
buruk di menit 34 setelah sepakannya memanfaatkan sebuah sepak pojok berhasil menjebol gawang kiper
David De Gea.
Bahkan, Spanyol harus bermain dengan 10 pemain sejak menit 42 setelah Inigo Martinez diusir wasit.
Martinez dinilai terlalu keras melanggar pemain Jepang, Kensuke Nagai. Spanyol akhirnya harus menerima
kekalahan 0-1 dari wakil Asia itu.
Kemenangan Jepang atas Spanyol ini seakan memberikan suntikan keyakinan bagi para atlet peserta
Olimpiade yang menyandang status 'tak diunggulkan', bahwa tak ada yang tak mungkin. Meski Spanyol
berhasil mendominasi jalannya pertandingan dan menciptakan banyak peluang, namun La Furia Roja tetap
dapat dikalahkan.
Pelatih timnas olimpiade Spanyol, Luis Milla langsung mengucapkan selamat atas keberhasilan Jepang
menaklukkan timnya. "Selamat untuk Jepang, mereka menampilkan permainan yang bagus tapi sulit bagi
kami bermain dengan 10 pemain," kata Milla menanggapi kekalahan timnya seperti dilansir situs resmi FIFA.
Kubu timnas Jepang sendiri menyebut kemenangan ini sebagai "Keajaiban Glasgow". Pasalnya, hasil seri saja
dianggap kubu Samurai Biru sebagai hasil yang membanggakan saat bersua tim sekelas Spanyol. Sehingga
kata keajaiban dianggap paling pas saat Jepang sukses menekuk Juan Mata dan kawan-kawan.
Dengan hasil ini, Jepang berhak sementara nangkring di puncak klasemen dengan koleksi 3 poin setelah
Honduras dan Maroko harus puas berbagi poin 1. Laga Honduras dan Maroko harus berakhir sama kuat 2-
2.
Selain kejutan dari Spanyol, di pertandingan grup lain juga terjadi hal serupa. Inggris Raya yang berada di
grup A secara mengejutkan ditahan imbang Senegal 1-1. Sempat unggul lewat gol Craig Bellamy di menit
20, Inggris Raya akhirnya kebobolan lewat gol Konate di menit 82.
Status tuan rumah dan dihuni pemain-pemain inti Premier League seharusnya membuat Inggris mampu
melewati Senegal. Hasil ini tentu cukup sukses membuat panik kubu Inggris Raya. Hal itu langsung terlihat
dengan respon yang ditunjukkan kapten Inggris Raya, Ryan Giggs. Winger veteran Manchester United ini
menuding Senegal memainkan sepakbola kasar dengan tekel-tekel kerasnya.
"Ada sejumlah pelanggaran keras. Sebagai pemain, yang Anda inginkan adalah sedikit perlindungan.
Beberapa pemain kami diragukan untuk pertandingan Minggu karena cedera, dan itu mengecewakan karena
hanya ada 18 pemain," ujar Giggs seperti dilansir The Sun.
Giggs kemudian menunjuk satu pemain Senegal yang seharusnya mendapatkan kartu merah pada
pertandingan tersebut. Pemain itu adalah gelandang nomor punggung 10, Sadio Mane. "Saya tidak tahu
berapa banyak pelanggaran yang dilakukan pemain nomor 10, tapi di Premier League, dia mungkin sudah
diusir wasit tiga kali," tegas Giggs.
Yang jelas, dengan raihan hanya sebiji poin, Inggris Raya harus rela sementara menjadi runner up grup di
bawah Uruguay yang mampu melewati hadangan Uni Emirates Arab. Sempat tertinggal oleh gol Ismaeil
Matar, Uruguay berhasil bangkit sebelum mengunci pertandingan dengan kemenangan 2-1. Dua gol Urugay
dicetak, Gaston Ramirez (42') dan Nicolas Lodeiro (46').
Di Grup B tak ada kejutan setelah empat tim sama-sama mengoleksi satu poin. Meksiko dan Korea Selatan
bermain imbang 0-0 sedangkan Gabon dan Swiss saling berbalas gol dengan skor akhir 1-1.
Sedangkan di Grup C, meski berhasil memetik kemenangan, Brasil tetap dinilai tampil di bawah harapan.
Melawan tim sekelas Mesir, Brasil hanya mampu menang tipis 3-2. Jika tak waspada, Brasil akan mengalami
nasib serupa dengan Spanyol di pertandingan selanjutnya. Di pertandingan lainnya, Belarus sukses menekuk
Selandia Baru 1-0.
Salah Bendera, Tim Sepakbola Wanita Korut Ngambek
Selain menghadirkan kejutan, sepakbola di Olimpiade London juga melahirkan kontroversi atau lebih
tepatnya kejadian memalukan. Peristiwa ini terjadi di laga penyisihan Grup G yang mempertemuakn
Kolombia versus Korea Utara. Pada pertandingan itu panitia penyelenggara salah memasang bendera
kontestan.
Yang jadi korbannya adalah Korut. Pada duel di Hampden Park, Glasgow, panitia malah memunculkan
bendera Korea Selatan (Korsel) di layar raksasa ketika mengumumkan nama-nama pemain sebelum
pertandingan dimulai. Padahal, Korut dan Korsel kini secara politis terus bersitegang.
Kontan hal itu membuat kubu Korut tersinggung. Mereka lalu meninggalkan lapangan dan menolak tampil.
"Hari ini pada pertandingan sepakbola wanita di Hampden Park muncul bendera Korsel di layar raksasa
padahal seharusnya yang muncul adalah bendera Korut," tulis pihak panitia dikutip CNN.
"Ini jelas sebuah kesalahan. Kami meminta maaf kepada tim dan Komite Olimpiade. Akan dilakukan
tindakan supaya kejadian serupa tidak terulang kembali," sambung pernyataan itu.
Pemain-pemain Korut akhirnya mau tampil setelah panitia meminta maaf dan berusaha keras membujuk.
Laga yang harusnya dilangsungkan pada pukul 19.45 waktu setempat, harus tertunda sekitar satu jam akibat
kejadian tersebut.
Namun, kesalahan itu tampaknya cukup sukses membakar semangat Korut. Terbukti, Korut berhasil
menekuk Kolombia dengan skor meyakinkan 2-0. Dua gol Korut diborong strikernya Kim Song-hui pada
menit 39 dan 86.
Yang menjadi pertanyaan terbesar, mampukah Spanyol keluar dari tekanan? Tim Matador Muda mau tak
mau harus memenangkan dua pertandingan sisa untuk memastikan lolos ke babak selanjutnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar